Detail Cantuman

POLA PERESEPAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS TANJUNG PANDAN BELITUNG TAHUN 2020
Hipertensi sering disebut sebagai silent killer karena penyakit ini tidak memiliki gejala yang spesifik, dapat menimbulkan penyakit degenarative hingga kematian. Prevelensi hipertensi di Indonesia terus meningkat yaitu sebesar 34,1%. Hipertensi di kabupaten belitung menduduki posisi ke 2 dengan jumlah 12.830 dan puskesmas tanjung pandan menjadi kunjungan tertinggi yang ada di kabupaten belitung dengan jumlah kunjungan yaitu 480 pasien hipertensi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola peresepan obat pada penderita hipertensi di puskesmas tanjung pandan kabupaten belitung tahun 2020 yang meliputi nama obat, bentuk sediaan, kekuatan sediaan, dosisi obat, aturan pemakaian, cara pemakaian, jumlah obat, dan golongan obat.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah obat yang paling banyak digunakan di puskesmas tanjung pandan yaitu amlodipin 491 item obat dan yang sedikit candasertan 40 item obat dengan bentuk sediaan yang digunakan yaitu tablet 100%, kekuatan sediaan yang digunakan yaitu amlodipin 10 mg sebanyak 491 item obat dan yang sedikit candasertan 8 mg 40 item obat, aturan pemakaian yang digunakan yaitu amlodipin 10 mg dengan pemakaian 1x1 sebanyak 296 item obat dan yang sedikit 8 mg 1x1 sebanyak 40 item obat serta cara pemberian yang digunakan yaitu oral 100%, jumlah obat yang digunakan 1 macam sebanyak 797 item obat dan yang sedikit 3 macam sebanyak 39 item obat dan golongan obat yang digunakan yaitu golongan CCB (Calcium Channel Blockers) sebanyak 491 item obat dan yang sedikit yaitu ACB (Angiotensin receptor blockers) sebanyak 40 item obat.
kata kunci: pola peresepan, hipertensi, puskesmas tanjung pandan