Detail Cantuman

Pengukuran Obat yang Tidak Terlayani
di Puskesmas Gerunggang Tahun 2021
Utari Damayanti
194840139
Program Studi Farmasi Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang
ABSTRAK
Latar belakang: Pengelolaan sediaan farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai yang
baik dapat menjamin kelangsungan ketersediaan obat. Puskesmas Gerunggang
mengalami kendala pada proses perencanaan dan pendistribusian obat ditahun 2021
yang berdampak pada ketersediaan obat. Obat yang tidak terlayani adalah obat yang
tidak dapat diberikan sesuai dengan kebutuhannya sehingga mempengaruhi
pelayanan kefarmasian.
Tujuan: Untuk mengetahui persentase obat tidak terlayani di Puskesmas
Gerunggang tahun 2021
Metode: Metode yang digunakan adalah observasional deskriptif bersifat
kuantitatif dengan pendekatan retrospektif. Pengambilan sampel dilakukan dengan
menggunakan teknik sampling jenuh. Jumlah sampel pada penelitian ini yaitu 7.084
lembar resep. Alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa lembar
observasi dan dianalisis dengan metode univariat.
Hasil: Rata-rata obat tidak terlayani di tahun 2021 sebesar 7,52% yang disebabkan
oleh ketersediaan obat yang kurang. Persentase obat tidak terlayani tertinggi pada
bulan Oktober sebesar 15,07% dan persentase terendah pada bulan Januari sebesar
0,2%. Obat yang tidak terlayani sebanyak 86 item dan item obat dengan jumlah
tidak terlayani tertinggi yaitu Vitamin C sebanyak 400 item.
Kesimpulan: Puskesmas Gerunggang perlu melakukan perencanaan obat dengan
memprioritaskan obat-obatan yang sering digunakan. Dinas Kesehatan Kota
Pangkalpinang juga perlu melakukan monitoring dan evaluasi terkait ketersediaan
obat secara berkala agar kebutuhan Puskesmas dapat terpenuhi.
Kata Kunci: Ketersediaan, Puskesmas, Obat Tidak Terlayani