Detail Cantuman

Formulasi Lilin Aromaterapi dari Kulit Jeruk Kunci
Meryta
194840124
Program Studi Farmasi Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang
ABSTRAK
Latar Belakang: Lilin pada umumnya digunakan sebagai pengganti lampu,
namun lilin juga bisa dibuat dengan tujuan tertentu misalnya lilin aromaterapi.
Aromaterapi merupakan suatu metode pengobatan alternatif yang berasal dari
bahan tanaman yang mudah menguap atau minyak atsiri. Minyak atsiri yang
digunakan adalah kulit jeruk kunci (Citrus x microcarpa Bunge) merupakan salah
satu tanaman khas yang berasal dari Bangka Belitung. Basis lilin yang digunakan
berupa soy wax.
Tujuan: Penelitian bertujuan untuk mengetahui konsentrasi minyak atsiri yang
paling bagus menurut standar, dan mengetahui uji karakteristik serta uji kesukaan
terhadap lilin aromaterapi dari minyak atsiri kulit jeruk kunci.
Metode: Metode yang digunakan adalah ekperimental bersifat pre-eksprerimental
dengan menggunakan rancangan one shot case study/posttest only design.
Pengambilan sampel uji kesukaan lilin aromaterapi dengan responden tidak
terlatih sebanyak 30 orang.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan karakteristik lilin aromaterapi setiap
formulasi lilin yang dibuat menunjukkan warna merata, retak, tidak cacat, dan
tidak patah serta tidak adanya gembung udara, waktu bakar terlama serta titik
leleh tercepat ditunjukkan oleh lilin formulasi 3%. Kesukaan lilin aromaterapi
diperoleh hasil aroma lilin sebelum dibakar, aroma lilin saat dibakar, deteksi
aroma pertama kali, deteksi waktu efek yang dirasakan pertama kali menunjukkan
hasil terbaik dan tercepat yaitu pada lilin dengan formulasi minyak atsiri 3%.
Hasil efek terapi yang dirasakan berupa segar.
Kesimpulan: Konsentrasi minyak atsiri yang paling bagus adalah formulasi 3%.
Formulasi lilin aromaterapi terbaik yaitu pada formulasi 3% yang menghasilkan
efek terapi yang dirasakan oleh responden berupa segar.
Kata Kunci: Aromaterapi, Kulit Jeruk Kunci (Citrus x microcarpa Bunge), Lilin, Minyak Atsiri, Soy Wax