Detail Cantuman

GAMBARAN PENGGUNAAN TUMBUHAN OBAT (HERBAL) PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS MELINTANG KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2020
KURNIAWAN 174840111
Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang

INTISARI

Hipertensi merupakan kondisi yang sering dijumpai, khusunya di fasilitas kesehatan primer. Hipertensi merupakan faktor resiko terbesar untuk penyakit kardiovaskular. Hipertensi di kota Pangkalpinang merupakan salah satu penyakit yang paling banyak menyerang masayrakat dari 9 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kota Pangkalpinang, Puskesmas Melintang menduduki peringkat pertama untuk jumlah pasien tertinggi yaitu sebanyak 1.401 kasus pada priode Januari-Juni 2019. Pengobatan hipertensi dapat menggunakan berbagai metode baik yang bersifat farmakologi maupun non farmakologi. Penggunaan tumbuhan herbal termasuk kategori pengobatan komplementer dan merupakan suatu fenomena yang semakin meningkat.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pola penggunaan tumbuhan obat (herbal) sebagai terapi komplementer pada pasien hipertensi di Puskesmas. Penelitian merupakan studi deskriptif yang dilakukan di Puskesmas Melintang Kota Pangkalpinang pada bulan Januari hingga Juli 2020. Pengambilan data dilakukan dengan mewawancarai 97 pasien hipertensi dengan menggunakan alat bantu berupa lembar kuesioner. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dengan berupa persentase pada setiap variabel.
Hasil penelitian menunjukkan 32,98% pasien menggunakan tumbuhan obat (herbal), tumbuhan yang digunakan terdiri dari mentimun 62,5%, kumis kucing 18,75%, belimbing wuluh 9,375%, dan sambung nyawa 9,375%. Bagian tumbuhan yang paling sering digunakan adalah bagian buah 59,37%. Bentuk sediaan tumbuhan obat yang paling banyak digunakan adalah larutan 46,88%. Cara penggunaan tumbuhan obat yang paling banyak digunakan oleh pasien adalah dengan dibuat jus 46,87%, dan frekuensi penggunaan tumbuhan obat (herbal) yang paling banyak adalah 1 kali sehari 65,62%.

Kata Kunci : Hipertensi, Pasien Hipertensi, Tumbuhan Obat (Herbal).