GAMBARAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI CAESAR (SECTIO CAESAREA) DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) DEPATI HAMZAH PANGKALPINANG TAHUN 2019
GAMBARAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI CAESAR (SECTIO CAESAREA)
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) DEPATI HAMZAH PANGKALPINANG TAHUN 2019
Yustika Dianti
174840129
Prodi Farmasi Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang
INTISARI
Sectio Caesarea didefinisikan sebagai suatu persalinan buatan, dimana janin dilahirkan melalui insisi pada dinding perut dan dinding rahim. Persalinan dengan operasi caesar memiliki risiko infeksi lebih besar dibandingkan persalinan normal. Risiko infeksi dari tindakan operasi caesar tersebut dapat diturunkan dengan adanya pemberian antibiotik profilaksis. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat sesuai anjuran dapat menjadi tidak efektif bahkan menimbulkan masalah resistensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan antibiotik profilaksis pada pasien operasi caesar (Sectio Caesarea) di RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang.
Jenis penelitian ini adalah observasional deskriptif yang menggunakan data sekunder dengan pendekatan retrospektif. Populasi dalam penelitian ini yaitu rekam medik pasien yang melakukan operasi caesar dari bulan Januari-Desember 2019 sebesar 412, sampel yang digunakan sebanyak 110. Sampel penelitian diambil menggunakan cara non random sampling yang memenuhi kriteria inklusi dengan teknik purposive sampling.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapat hasil yaitu golongan antibiotik profilaksis yang digunakan oleh pasien operasi caesar adalah golongan Sefalosporin generasi III sebanyak 110 (100%). Antibiotik profilaksis yang digunakan oleh pasien operasi caesar adalah Seftriakson sebanyak 89 (80,9%) dan Sefotaksim sebanyak 21 (19,1%). Dosis antibiotik profilaksis yang paling banyak digunakan oleh pasien operasi caesar adalah Seftriakson 2gram/hari sebanyak (50%) dengan kekuatan sediaan 1 gram/vial. Frekuensi pemberian antibiotik profilaksis yang paling banyak digunakan adalah 2 kali sehari sebanyak 66 (60%). Bentuk sediaan antibiotik profilaksis yang diberikan adalah injeksi sebanyak 110 (100%) dengan cara pemberian secara intravena 110 (100%). Waktu pemberian antibiotik profilaksis yang paling banyak adalah > 30 menit (53,6%). Lama pemberian antibiotik profilaksis tidak lebih dari 1 hari yaitu < 24 jam (90,9%) dan 24 jam sebanyak (9,1%).
Kata kunci : Antibiotik Profilaksis, Sectio Caesarea, RSUDDH Pangkalpinang
Detail Information
Citation
APA Style
Yustika Dianti . (2020).
GAMBARAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI CAESAR (SECTIO CAESAREA) DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) DEPATI HAMZAH PANGKALPINANG TAHUN 2019 ().Pangkalpinang:Prodi DIII Farmasi Poltekkes Pangkalpinang
Chicago Style
Yustika Dianti .
GAMBARAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI CAESAR (SECTIO CAESAREA) DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) DEPATI HAMZAH PANGKALPINANG TAHUN 2019 ().Pangkalpinang:Prodi DIII Farmasi Poltekkes Pangkalpinang,2020.
MLA Style
Yustika Dianti .
GAMBARAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI CAESAR (SECTIO CAESAREA) DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) DEPATI HAMZAH PANGKALPINANG TAHUN 2019 ().Pangkalpinang:Prodi DIII Farmasi Poltekkes Pangkalpinang,2020.
Turabian Style
Yustika Dianti .
GAMBARAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI CAESAR (SECTIO CAESAREA) DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) DEPATI HAMZAH PANGKALPINANG TAHUN 2019 ().Pangkalpinang:Prodi DIII Farmasi Poltekkes Pangkalpinang,2020.