Detail Cantuman

Hubungan Kepatuhan Minum Obat dan Kekambuhan Pasien Gangguan
Jiwa di Wilayah Kerja Puskesmas Gerunggang Tahun 2022
Rosanti
194840135
Program Studi Farmasi Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang
ABSTRAK
Latar Belakang: Gangguan jiwa adalah perubahan fungsi jiwa yang menyebabkan
adanya gangguan pada jiwa. Kota Pangkalpinang merupakan wilayah dengan
jumlah pasien gangguan jiwa sebanyak 328 pasien dan 15,9% diantaranya
merupakan pasien dari Puskesmas Gerunggang, beberapa diantara pasien gangguan
jiwa di Puskesmas Gerunggang tidak rutin kontrol ulang dan mengambil obat.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kepatuhan minum obat dan
tingkat kekambuhan serta mengetahui hubungan antara kepatuhan minum obat dan
kekambuhan pada pasien gangguan jiwa di wilayah kerja Puskesmas Gerunggang.
Metode: Metode yang digunakan adalah observasional bersifat analitik dengan
pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik total
sampling. Jumlah sampel penelitian adalah 52 responden. Alat ukur yang
digunakan berupa kuesioner yang dianalisis dengan metode univariat dan bivariat.
Hasil: Hasil penelitian menunjukan persentase kepatuhan minum obat dalam
kategori Rendah dengan frekuensi sebesar 80,8% dan tingkat kekambuhan Jarang
Kambuh dan Sering Kambuh dengan frekuensi sebesar 42,3% dan 40,4%. Terdapat
hubungan yang signifikan antara kepatuhan minum obat dan kekambuhan pada
pasien gangguan jiwa di wilayah kerja Puskesmas Gerunggang.
Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian terdapat hubungan antara kepatuhan
minum obat dan kekambuhan pasien gangguan jiwa di wilayah kerja Puskesmas
Gerunggang. Hubungan yang terjadi terdapat pada kategori kepatuhan minum obat
Rendah dan tingkat kekambuhan Sering Kambuh. Pengabdian masyarakat,
konseling, Home Pharmacy Care, poster, dan video visual diperlukan untuk
memberikan informasi tentang pentingnya kepatuhan minum obat pada keluarga
pasien gangguan jiwa di wilayah kerja Puskesmas Gerunggang.
Kata Kunci: Gangguan Jiwa, Kekambuhan, Kepatuhan Minum Obat