Detail Cantuman

UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK ETANOL DAN EKSTRAK METANOL
DAUN KELENTAAN (Melastoma malabatricum L.)
TERHADAP BAKTERI Streptococcus sanguis

Rina Aryati 174840121
Program Studi Farmasi Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang

INTISARI

Daun Melastoma malabatricum L. secara empiris digunakan masyarakat Lenggang sebagai obat sariawan, pembengkakan pada gusi, dan luka. Daun Melastoma malabatricum L. mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu saponin, tanin, flavonoid, dan triterpenoid yang diketahui memiliki aktivitas antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak etanol dan ekstrak metanol daun Melastoma malabatricum L. terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus sanguis.
Daun Melastoma malabatricum L. diekstraksi dengan pelarut etanol 96% dan pelarut metanol, kemudian diuapkan dengan rotary vacuum evaporator. Uji daya hambat bakteri menggunakan metode difusi agar dalam konsentrasi perlakuan masing-masing pelarut yaitu 20% b/v, 40% b/v, 60% b/v, 80% b/v, dan 100% b/v. Klorhexidine gluconate 0,2% digunakan sebagai kontrol positif dan aquades sebagai kontrol negatif. Ekstrak yang memiliki zona hambat sebagai antibakteri ditandai dengan adanya zona bening di sekitar kertas cakram. Cara pengolahan data yang digunakan adalah uji Kruskal-wallis.
Hasil uji menunjukkan terdapat perbedaan rata-rata zona hambat pertumbuhan bakteri Streptococcus sanguis pada berbagai konsentrasi ekstrak etanol daun Melastoma malabatricum L. Zona hambat terbesar pada ekstrak etanol terbentuk pada konsentrasi 60% yaitu dengan rata-rata diameter zona hambat sebesar 6,60 mm kategori zona hambat sedang. Hasil uji rata-rata zona hambat pertumbuhan bakteri Streptococcus sanguis pada berbagai konsentrasi ekstrak metanol daun Melastoma malabatricum L. Zona hambat terbesar pada ekstrak metanol terbentuk pada konsentrasi 60% yaitu dengan rata-rata diameter zona hambat sebesar 9,30 mm kategori zona hambat sedang.

Kata Kunci: Antibakteri, Daun Kelentaan (Melastoma malabatricum L.),
Streptococcus sanguis