Detail Cantuman

PENERAPAN TERAPI RANGE OF MOTION (ROM) DALAM
MENINGKATKAN KEKUATAN OTOT PADA PASIEN
STROKE NON HEMORAGIK DI UPT
PUSKESMAS TANJUNG BINGA
TAHUN 2022
(Amalia Afni Rianti, 2022, 49 Halaman)
Program Studi DIII Keperawatan Belitung Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang
Dosen Pembimbing:
Ashar Abilowo, S.ST., M.Kes
Nazliansyah, MNS
ABSTRAK
Latar Belakang: Prevalensi stroke pada tahun 2018 di Indonesia berdasarkan
diagnosis dokter pada umur lebih dari 15 tahun sebesar 10,9%. Stroke biasa
disebut sebagai silent killer karena penyakit ini menyerang tanpa disadari yaitu
secara bertahap, salah satu jenis stroke adalah stroke non hemoragik. Latihan
Range of motion (ROM) diperlukan dalam meningkatkan kekuatan otot dan
fleksibilitas sendi dilakukan sekumpulan gerakan.
Tujuan: Tujuan studi kasus ini adalah menggambarkan pengaruh Terapi Range of
Motion (ROM) dalam Meningkatkan Kekuatan Otot pada Pasien Stroke Non
Hemoragik.
Metode: Desain penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan
studi kasus. Subyek kasus yaitu Tuan R dengan diagnosis medis Stroke Non
Hemoragik. Tindakan keperawatan yang dilakukan adalah terapi range of motion
(ROM). Instrument yang digunakan adalah fromat pengkajian keperawatan
medikal bedah, SOP range of motion dan lebar observasi tindakan.
Hasil: Hasil pengkajian menunjukan adanya kelemahan otot. Diagnosis
keperawatan gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan
otot ditandai dengan penurunan kekuatan otot dan rentang gerak yang menurun.
Hasil menunjukan setelah pemberian terapi range of motion belum menunjukan
hasil positif karena intervensi hanya dilakukan tiga hari.
Kesimpulan: Terapi range of motion belum bisa meningkatkan kekuatan otot
karena hanya dilakukan tiga hari intervensi. Saran untuk kedepannya agar terapi
ini di implementasikan sesuai dengan jurnal rujukan dan dilaksanakan di area
keperawatan keluarga atau gerontik.
Kata kunci: Stroke Non Hemoragik, Range Of Motion, Kekuatan Otot