Detail Cantuman

PENERAPAN TERAPI RANGE OF MOTION (ROM) DALAM
MENINGKATKAN KEKUATAN OTOT PADA PASIEN
STROKE NON HEMORAGIK DI RUANG RUKAM
RSUD Dr. H. MARSIDI JUDONO BELITUNG
(Ananda Helen Safitri, 2022, 60 Halaman)
Program Studi Diploma III Keperawatan Belitung
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Pangkal Pinang
Dosen Pembimbing :
Amiruddin, S.Kep, Ners, M.Kep
Septy Nur Aini, S.Kep, Ners, M.Kep
ABSTRAK
Latar Belakang: Stroke atau cedera serebrovaskuler merupakan kehilangan
fungsi otak yang diakibatkan oleh terhentinya suplai darah ke bagian otak yang
ditandai dengan gejala seperti kelumpuhan wajah atau anggota badan sebelah
(hemiparesis) atau hemiplegia (paralisis) yang timbul secara mendadak sehingga
dapat menimbulkan rentang gerak menurun dan kekakuan pada otot.
Tujuan: Tujuan studi kasus ini adalah menggambarkan penerapan terapi Range
Of Motion (ROM) dalam meningkatkan kekuatan otot pada pasien stroke non
hemoragik.
Metode: Desain penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan
case study research (studi kasus). Subjek kasus adalah satu subjek pasien dewasa
dengan diagnosis stroke non hemoragik yang mengalami gangguan mobilitas
fisik. Tindakan keperawatan yang dilakukan adalah terapi Range Of Motion.
Instrumen pengumpulan data menggunakan format asuhan keperawatan medikal
bedah, SOP range of motion, lembar observasi.
Hasil: Hasil pengkajian menunjukan adanya gangguan mobilitas fisik. Diagnosis
keperawatan gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan
neuromuskular. Hasil menunjukkan setelah dilakukan terapi ROM terdapat
peningkatan kekuatan otot pada ekstermitas kiri pasien.
Kesimpulan: penerapan terapi range of motion dapat meningkatkan kekuatan otot
pada pasien stroke non hemoragik. Saran bagi keluarga diharapkan dapat
menerapkan terapi ROM dirumah 2 x sehari sebagai salah satu upaya
meningkatkan kekuatan otot pada pasien stroke selama proses penyembuhan.
Kata Kunci: Gangguan Mobilitas Fisik, Range Of Motion (ROM), Stroke Non
Hemoragik.