Detail Cantuman

RINGKASAN
Latar Belakang: Praktik pemberian makanan pendamping yang buruk selama
masa kritis dapat meningkatkan risiko kekurangan gizi, morbiditas dan mortalitas
pada bayi dan balita, sehingga sangat penting untuk memberikan asupan zat gizi
yang memadai untuk menghindari konsekuensi negatif jangka panjang. Pendekatan
berdasarkan analisis Linier Programming (LP) dikembangkan untuk formulasi
Complementary Feeding Recommendations (CFR)pada populasi khusus dan
mengidentifikasi zat gizi yang mana kecukupan makanannya tidak dapat
dipastikan. Pendekatan LP digunakan untuk menilai apakah kombinasi pangan
lokal di rumah tangga sudah mencapai tingkat kecukupan nilai zat gizi.
Tujuan: Mengidentifikasi kesenjangan zat gizi atau masalah gizi dan
mengembangkan Rekomendasi Makanan Pendamping berbasis Pangan Lokal bagi
Anak Balita Usia 6-11 bulan di Kecamatan Simpang Teritip Kab. Bangka Barat.
Metode: Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Simpang Teritip Kabupaten
Bangka Barat sebagai bagian dari penelitian sebelumnya mengenai penilaian status
gizi dan konsumsi pangan. Populasi sampel penelitian adalah anak usia 0-59 bulan
dan partisipan penelitian adalah semua anak usia 6 - 11 bulan sebanyak 100 sampel.
Data Rekomendasi Makanan Pendamping berbasis Pangan Lokal dianalisis
berdasarkan masalah konsumsi pada sampel menggunakan Linier Program
Optifood. Pengumpulan data dilakukan mulai Februari hingga Maret 2023.
Hasil Penelitian: Kurang asupan zat besi, Vitamin B6, folat dan vitamin B12.
Tingkatkan konsumsi protein hewani dan sayur hijau daun berikan bubur hati ayam
dan bayam sebagai pilihan menu makanan.
Kata kunci: Balita; Gizi Seimbang; LP Optifood; Pangan lokal.