Detail Cantuman

ABSTRAK
Hipertensi masih merupakan problem kesehatan masyarakat di Indonesia mengingat prevalensinya yang meningkat cukup tinggi. Hipertensi dapat menyebabkan komplikasi seperti penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal. Hipertensi timbul akibat adanya interaksi dari berbagai macam faktor risiko. Pola makan merupakan salah satu faktor risiko meningkatnya tekanan darah yang memacu terjadinya hipertensi. Makan-makanan modern sebagai penyumbang utama munculnya penyakit hipertensi seperti makanan olahan yang menggunakan natrium, makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi, makanan dan minuman siap saji, makanan yang difermentasi, alkohol dan bahan olahan yang mengandung alkohol. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran antara konsumsi kopi dan makanan bersantan dengan kejadian Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Baturusa Kabupaten Bangka Tahun 2022.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang bersifat analitik observasional rancangannya menggunakan cross sectional study. Penelilitian ini dilakukan di Puskesmas Baturusa Kabupaten Bangka. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 61 responden. Subjek penelitian ini adalah warga di wilayah kerja puskesmas Baturusa Kabupaten Bangka yang berusia 55-85 tahun. Jenis data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder dan primer. Analisis data menggunakan analisis univariat.
Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata kategori hipertensi responden adalah grade II 54,1%. Sedangkan konsumsi kopi dan makanan bersantan responden dalam kategori sering dengan persentase masing-masing 86,9% dan 54,1%. Kesimpulan penelitian ini adalah rata-rata responden memiliki konsumsi kopi dan konsumsi makanan bersantan dalam kategori sering, sehingga menyebabkan terjadinya hipertensi.
Kata Kunci: Hipertensi, konsumsi kopi, makanan bersantan, lansia