Detail Cantuman

ABSTRAK
Latar Belakang: Pengukuran kinerja merupakan tindakan pengukuran dilakukan terhadap berbagai aktivitas rantai nilai pada organisasi. Pengukuran kinerja dapat menggunakan metode Balanced Scorecard. Pengukuran kinerja pegawai Instalasi Farmasi RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang terakhir kali dilakukan penelitian pada tahun 2015. Penelitian ini didasari cara meningkatkan kinerja pegawai Instalasi Farmasi RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang yang belum begitu optimal.
Tujuan: Penelitian bertujuan mengukur kinerja Instalasi Farmasi RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang menggunakan metode Balanced Scorecard pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dengan indikator kecukupan jumlah apoteker, persentase pelatihan karyawan, retensi karyawan, persepsi pengguna SIMF, budaya organisasi, dan kerja tim.
Metode: Metode yang digunakan adalah observasional deskriptif bersifat kuantitatif. Penelitian ini menggunakan kuesioner diberikan kepada pegawai Instalasi Farmasi serta data sekunder. Data dianalisis secara univariat.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan kecukupan jumlah apoteker belum terpenuhi 1 apoteker di depo farmasi rawat inap, persentase pelatihan karyawan tahun 2021 sebesar 19% dan tahun 2022 sebesar 100%, retensi karyawan 0%, persepsi pengguna SIMF 76% dengan kategori Sangat Baik, budaya organisasi 2,84 dengan kategori Baik, dan kerja tim 3,16 dengan kategori Baik.
Kesimpulan: Instalasi Farmasi perlu memenuhi jumlah apoteker, menyelenggarakan pelatihan pekerjaan kefarmasian, melakukan back up data rutin saat pergantian shift, melakukan diskusi untuk membahas strategi; permasalahan yang terjadi; dan evaluasi efektivitas pekerjaaan.
Kata Kunci: Balanced Scorecard, Instalasi Farmasi, Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan