Detail Cantuman

GAMBARAN POTENSI INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN HIPERTENSI DI POLIKLINIK RAWAT JALAN RSUD SEJIRAN SETASON PERIODE OKTOBER-DESEMBER 2022
Nadilla Puspita
204840119
Program Studi Farmasi Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang
ABSTRAK
Latar Belakang: Pasien hipertensi seringkali mendapatkan resep polifarmasi atau dengan kata lain pasien mendapatkan dua jenis obat atau lebih. Polifarmasi pada peresepan pasien hipertensi dapat terjadi karena adanya penggunaan kombinasi beberapa obat antihipertensi dan obat untuk penyakit penyerta.
Tujuan: Untuk mengidentifikasi dan mengukur persentase obat yang berinteraksi, mekanisme interaksi obat, dan tingkat keparahan interaksi obat dari resep yang terdapat pada rekam medis pasien hipertensi di poliklinik rawat jalan RSUD Sejiran Setason periode Oktober-Desember tahun 2022.
Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif non analitik dan pengumpulan data dilakukan secara retrospektif. Sampel yang digunakan adalah resep yang terdapat dalam rekam medis dan ditentukan secara purposive sampling. Analisis data menggunakan literature Medscape, Stockley’s Drug Interactions dan Drug Interaction Checker (Drugs.Com).
Hasil: Terdapat 83,34% resep dalam rekam medis yang berpotensi berinteraksi, dengan mekanisme interaksi terbanyak farmakodinamik 81,75% dan tingkat keparahan yang terbanyak moderat 74,45%. Obat yang paling banyak berinteraksi adalah candesartan dan bisoprolol.
Kesimpulan: Potensi kejadian interaksi obat berdasarkan resep yang terdapat dalam rekam medis (83,34%). Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi terkait potensi interaksi obat yang mungkin terjadi secara klinis dan memberikan dampak negatif bagi pasien.
Kata Kunci: Hipertensi, Interaksi Obat, Rekam Medis