Detail Cantuman

GAMBARAN KEJADIAN STUNTING DAN TINGKAT KONSUMSI MAKANAN SUMBER ANTIOKSIDAN (VITAMIN A, C DAN E)
PADA BALITA USIA 12-59 BULAN DI DESA BERBURA
KECAMATAN RIAU SILIP KABUPATEN BANGKA

Tira Agustin
Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang
tira.agustin98@gmail.com

Stunting merupakan gangguan pertumbuhan linier yang disebabkan oleh malnutrisi kronis, yang dinyatakan dengan nilai Z-skor tinggi badan menurut umur (TB/U) < -2 Standar Deviasi (SD) (WHO 2010). Antioksidan adalah senyawa yang dapat menangkal atau meredam dampak negatif oksidan. Dampak kurangnya asupan antioksidan pada tubuh yaitu menyebabkan stres oksidatif yang menandakan daya tahan tubuh menurun. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui gambaran kejadian stunting dan tingkat konsumsi makanan sumber antioksidan (vitamin A, C dan E) di Desa Berbura Kecamatan Riau Silip Kabupaten Bangka.
Jenis penelitian ini adalah survei deskriptif. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 49 Balita usia 12-59 bulan dengan menggunakan teknik stratified random sampling with proportional allocation. Pengumpulan data melalui formulir food recall 2x24 jam dan pengukuran status gizi menggunakan microtoise atau baby scale dan kuesioner untuk mengetahui identitas responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 49 responden memiliki status gizi TB/U dengan nilai tertinggi adalah status gizi normal sebanyak 69,4% (34 responden), asupan vitamin A terbanyak adalah kategori baik 93,9%, asupan vitamin C terbanyak adalah kategori cukup 51%, dan asupan vitamin E terbanyak adalah kategori cukup 83,7%. Kejadian stunting pada balita di Desa Berbura lebih tinggi dari hasil Riskesdas (2013) Kabupaten Bangka, yaitu sebesar 30,6%. Disarankan kepada petugas kesehatan di wilayah Desa Berbura untuk rutin mengadakan kegiatan promosi kesehatan dan gizi pada balita.

Kata Kunci : Stunting, Vitamin A, Vitamin C, Vitamin E.