Detail Cantuman

HUBUNGAN ASUPAN KALSIUM DAN ZAT BESI DENGAN
STATUS GIZI PADA BALITA USIA 12-59 BULAN
DI KABUPATEN BANGKA BARAT
Inra Berlinda
Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang
Inraberlinda@gmail.com
Latar belakang: Penyebab masalah gizi di Indonesia sangat beragam
diantara yaitu kekurangan asupan kalsium dan zat besi. Berdasarkan
pemantauan status gizi balita di Kabupaten Bangka Barat tahun 2013,
diperoleh data sangat pendek 10 %, pendek 23,3% dan stunting 33,2%. Pada
saat penelitian dilakukan didapatkan hasil sangat pendek 22,8%, pendek
27,6%.
Tujuan: Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan asupan
kaslium dan zat besi dengan status gizi pada balita usia 12-59 bulan.
Metode: Metode penelitian ini melibatkan responden sebanyak 145 balita.
Penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Stratified
random sampling with proportional allocation. Intrumen menggunakan form
SQ-FFQ untuk melihat asupan, timbangan untuk mengukur berat badan
balita, mikrotois untuk mengukur tinggi badan balita, who antro untuk
menentukan status gizi balita dan nutrysurvey. Analisis data menggunakan uji
korelasi pearson.
Hasil: Rata-rata asupan kalsium sebesar 396,8 mg/hr sedangkan asupan zat
besi sebesar 4,81 mg/hr. Tidak terdapat hubungan asupan kalsium dan status
gizi dengan arah positif sangat lemah 9,4% (p <0,05) dan tidak terdapat
hubungan asupan zat besi dengan status gizi dengan arah positif sangat lemah
5,4% (p < 0,05).
Simpulan: Rata-rata asupan kalsium dan zat besi tidak memiliki hubungan
secara langsung terhadap kejadian stunting pada balita 1 2-59 bulan di
Kabupaten Bangka Barat. Namun, asupan yang seimbang harus diutamakan.
Kata kunci : Status Gizi, Kalsium dan Zat Besi