Detail Cantuman

Asuhan Keperawatan Pada Klien Defisit Perawatan Diri Dengan Terapi
Okupasi Personal Hygiene Di RSJD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Tahun 2019
Adam Prakindo ( 2019 ), Ns. Tajudin, S.Kep, MM, Ns. Heri Isyanto, S.Kep
Program Studi DIII Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang
Abstrak
Defisit perawatan diri merupakan gangguan kemampuan melakukan perawatan
diri yang terjadi pada pasien gangguan jiwa akibat adanya perubahan proses pikir.
Data World Health Organization (2016) , terdapat 21 juta orang terkena
skizofrenia. Skizofrenia adalah penyakit neulogis yang mempengaruhi persepsi
pasien, cara berpikir dan perilaku sosialnya. Defisit perawatan diri dapat diatasi
dengan tindakan keperawatan berupa strategi pelaksanaan dan penerapan terapi
okupasi personal hygiene berupa membuat jadwal aktivitas perawatan diri. Tujuan
studi kasus yaitu menggambarkan asuhan keperawatan pada dua pasien defisit
perawatan diri dengan terapi okupasi personal hygiene. Rancangan studi kasus
menggunakan teknik deskriptif dengan subjek penelitian berjumlah dua pasien
dengan masalah keperawatan yang sama. Metode pengumpulan data pada studi
kasus menggunakan teknik wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan studi
dokumentasi. Hasil studi kasus tentang asuhan keperawatan pada kedua pasien
defisit perawatan diri dengan terapi okupasi personal hygiene, ada satu diagnosa
keperawatan yang sama yaitu defisit perawatan diri. Kesimpulan yang didapatkan
dari studi kasus dengan masalah keperawatan defisit perawatan diri dengan terapi
okupasi personal hygiene dengan tindakan keperawatan strategi pelaksanaan 1
sampai strategi pelaksanaan ke 4 dapat dilakukan pada pasien. Penerapan terapi
okupasi personal hygiene dapat terlaksana dengan membuat jadwal aktivitas
perawatan diri, kedua pasien dapat melakukan perawatan diri secara lebih terarah
dan mandiri.
Kata Kunci : Aktivitas, defisit perawatan diri, personal hygiene, skizofrenia,
terapi okupasi