PENGUKURAN KINERJA INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UTAMA BELITUNG DENGAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN
Pengukuran Kinerja Instalasi Farmasi Rumah Sakit Utama Belitung dengan
Metode Balanced Scorecard pada Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Levi Olivia
194840119RPL
Prodi Farmasi Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang
INTISARI
Kinerja adalah hasil kerja suatu organisa si dalam rangka
mewujudkan tujuan organisasi. Balanced Scorecard merupakan pengukuran
kinerja yang men yeluruh melalui empat perspektif yang seim bang yaitu
perspektif keuangan, p elanggan, proses bisnis intern al, p rose s p embelaj aran
dan pertum buhan. Peningkatan jumlah pas ien dan penurun jumlah karyawan
dapat men yebabkan meningkatnya beban kerja setiap karyaw an di instalasi
farmasi yang berdampak pada kecukupan apoteker dan tenaga teknis kefarmasian.
Dalam meningkatkan kualitas pelayanan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Utama
Belitung perlu diiringi kinerja yang baik terutama dari modal manusia (human
capital), modal informasi (information capital), dan modal organisasi
(organization capital). Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kinerja Instalasi
Farmasi Rumah Sakit Utama Belitung dengan metode Balanced Scorecard pada
perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif. Subjek
penelitian adalah karyawan berjumlah 13 orang, data karyawan, dan data
pelatihan Instalasi Farmasi Rumah Sakit Utama Belitung. Penelitian ini
menggunakan indikator yang terkandung dalam perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan, yaitu kecukupan apoteker dan tenaga teknis kefarmasian, persentase
pelatihan karyawan, kepuasan karyawan, sistem informasi manajemen, budaya
organisasi, dan kerja tim.
Hasil penelitian menunjukkan sistem informasi manajemen telah tersedia;
persentase pelatihan karyawan dalam kategori kurang; jumlah apoteker dan tenaga
teknis kefarmasian kurang; kepuasan karyawan dalam kategori tinggi; budaya
organisasi dalam kategori baik; dan kerja tim dalam kategori baik. Instalasi
Farmasi Rumah Sakit Utama perlu melakukan analisis beban kerja untuk
mengetahui jumlah sumber daya manusia yang dibutuhkan bagi seluruh kegiatan
kefarmasian. Rumah Sakit Utama Belitung perlu memenuhi kecukupan jumlah
apoteker dan tenaga teknis kefarmasian, serta melakukan pengukuran kinerja
secara berkala terhadap instalasi farmasi sebagai salah satu unit penunjang di
rumah sakit.
Kata kunci: Balanced Scorecard, Kinerja, Perspektif Pembelajaran Pertumbuhan
Detail Information
Citation
Levi Olivia. (2019).
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UTAMA BELITUNG DENGAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN().Poltekkes Pangkalpinang:Prodi DIII Farmasi Poltekkes Pangkalpinang
Levi Olivia.
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UTAMA BELITUNG DENGAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN().Poltekkes Pangkalpinang:Prodi DIII Farmasi Poltekkes Pangkalpinang,2019.
Levi Olivia.
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UTAMA BELITUNG DENGAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN().Poltekkes Pangkalpinang:Prodi DIII Farmasi Poltekkes Pangkalpinang,2019.
Levi Olivia.
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UTAMA BELITUNG DENGAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN().Poltekkes Pangkalpinang:Prodi DIII Farmasi Poltekkes Pangkalpinang,2019.