Detail Cantuman

GAMBARAN PENYIMPANAN OBAT DI DEPO FARMASI UPT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR

Anita Kristian
194840102 RPL

Prodi Farmasi Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang

INTISARI
Penyimpanan obat adalah suatu kegiatan menyimpan, memelihara serta menempatkan obat pada tempat aman dari pencurian serta gangguan fisik yang dapat merusak mutu obat. Penelitian dilakukan karena beberapa dari indikator penyimpanan obat di Depo Farmasi UPT Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Belitung Timur teridentifikasi masih belum memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat gambaran penyimpanan berdasarkan persyaratan yang terdapat pada indikator Depkes (2002) dan Pudjaningsih (1996).
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode observasional deskriptif. Penelitian dilakukan pada Bulan Januari-Juli 2020. Penelitian dilakukan dengan cara cross sectional untuk menganalisis penyimpanan obat di Depo Farmasi. Sampel penelitian ini adalah seluruh item obat yang ada di Depo Farmasi UPT Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Belitung Timur sebanyak 299 item obat Tahun 2019 dan 309 item obat Tahun 2020.
Hasil penelitian menunjukkan persentase pengaturan tata ruang 86,36%; persentase cara penyimpanan obat berdasarkan FIFO/FEFO 100%; persentase ketepatan jumlah obat dengan kartu stok 97,08%; persentase obat kedaluwarsa atau rusak 7,02% (periode Januari-Juni 2019), 8,36% (periode Juli-Desember 2019) dan 12,6% (periode Januari-Juni 2020); persentase stok mati 0%. Diharapkan manajemen rumah sakit meningkatkan koordinasi antara dokter terkait evaluasi penggunaan obat-obatan serta menginformasikan obat-obatan yang mendekati kedaluwarsa; membenahi ruang penyimpanan; memperbaiki sistem perencanaan supaya terhindar dari pencurian dan tidak menyebabkan kerugian bagi rumah sakit.
.
Kata Kunci: Penyimpanan Obat, Indikator Depkes (2002), Indikator
Pudjaningsih (1996), UPT Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Belitung Timur