ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS (PPOK) DENGAN MASALAH KETIDAKEFEKTIFAN POLA NAFAS DI RUANG RAMBAI UPT RSUD dr. H. MARSIDI JUDONO KABUPATEN BELITUNG
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PENYAKIT PARU
OBSTRUKTIF KRONIS (PPOK) DENGAN MASALAH
KETIDAKEFEKTIFAN POLA NAFAS DI RUANG RAMBAI
UPT RSUD dr. H. MARSIDI JUDONO
KABUPATEN BELITUNG
Lusiana (2019)
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan PangkalPinang
Prodi D III Keperawatan Belitung
Dosen Pembimbing
Amiruddin S. Kep, Ners, M. Kep
Nazliansyah S. Kep, Ners, MNS
Abstrak
Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) merupakan penyakit dengan
keterbatasan saluran nafas yang tidak sepenuhnya reversibel. Keterbatasan saluran
nafas tersebut biasanya bersifat progresif dan berhungan dengan respon inflamasi.
Orang dengan PPOK akan mengalami penyempitan saluran nafas yang
menyebabkan sesak nafas sehingga timbul masalah ketidakefektifan pola nafas.
Angka kejadian penderita PPOK di ruang rawat inap UPT RSUD dr. H Marsidi
Judono Kabupaten Belitung pada tahun 2017 sebanyak 5 orang dan pada tahun
2018 mengalami peningkatan sebanyak 8 orang. Sebagian besar kekambuhan
PPOK yang menyerang pasien di ruang rawat inap UPT RSUD dr. H Marsidi
Judono Kabupaten Belitung adalah faktor rokok dan lingkungan. Penelitian ini
bertujuan untuk mendapatkan gambaran nyata dalam melaksanakan keperawatan
pada pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) dengan masalah
Ketidakefektifan Pola Nafas di ruang Rambai UPT RSUD dr. H Marsidi Judono
Kabupaten Belitung. Rancangan studi kasus deskriftif analitik dengan pendekatan
asuhan keperawatan subjek pada pasien Tn. JN dan Tn. JS yang diteliti dan
menekankan pada pemberian oksigenasi dengan mengobservsi kebutuhan pasien
akan oksigen dan memberikan oksigen sesuai kebutuhan. Evaluasi akhir di
dapatkan data pada pasien satu mengatakan sesak berkurang, pasien sudah bisa
beraktivitas mandiri, weezing +, frekuensi pernafasan 24 x/menit, Masalah teratasi
sebagian, Intervensi dilanjutkan perawat ruangan dan pada pasien dua mengatakan
sesak juga berkurang, pasien sudah bisa beraktivitas mandiri, weezing + frekuensi
pernafasan 26 x/menit, masalah teratasi sebagian, intervensi dilanjutkan perawat
ruangan. Diharapkan perlunya observasi frekuensi pernafasan secara berkala
melalui pemeriksaan TTV secara rutin setiap hari dan pemberian obat nebulizer
dilakukan tepat waktu.
Kata kunci: asuhan keperawatan, penyakit paru pbstruktif kronis (PPOK),
ketidakefektifan pola nafas
Detail Information
Citation
APA Style
Lusiana . (2019).
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS (PPOK) DENGAN MASALAH KETIDAKEFEKTIFAN POLA NAFAS DI RUANG RAMBAI UPT RSUD dr. H. MARSIDI JUDONO KABUPATEN BELITUNG ().Poltekkes Pangkalpinang:Prodi DIII Keperawatan Poltekkes Belitung
Chicago Style
Lusiana .
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS (PPOK) DENGAN MASALAH KETIDAKEFEKTIFAN POLA NAFAS DI RUANG RAMBAI UPT RSUD dr. H. MARSIDI JUDONO KABUPATEN BELITUNG ().Poltekkes Pangkalpinang:Prodi DIII Keperawatan Poltekkes Belitung,2019.
MLA Style
Lusiana .
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS (PPOK) DENGAN MASALAH KETIDAKEFEKTIFAN POLA NAFAS DI RUANG RAMBAI UPT RSUD dr. H. MARSIDI JUDONO KABUPATEN BELITUNG ().Poltekkes Pangkalpinang:Prodi DIII Keperawatan Poltekkes Belitung,2019.
Turabian Style
Lusiana .
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS (PPOK) DENGAN MASALAH KETIDAKEFEKTIFAN POLA NAFAS DI RUANG RAMBAI UPT RSUD dr. H. MARSIDI JUDONO KABUPATEN BELITUNG ().Poltekkes Pangkalpinang:Prodi DIII Keperawatan Poltekkes Belitung,2019.