Detail Cantuman

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN PROTEIN, ZINK DAN STATUS GIZI TERHADAP KEJADIAN ISPA (INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT) PADA BALITA USIA 12-59 BULAN DI RSUD KOTA PANGKALPINANG
Mega Utami, Emilia S.ST., M.Gizi, Emmy Kardinasari M.Sc

Program Studi Gizi
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Pangkalpinang
Gmail : Megautami188@gmail.com
ABSTRAK
Latar Belakang: ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) merupakan penyakit infeksi bakteri yang sering terjadi pada anak. Menurut World Health Organization ± 4 juta anak balita meninggal setiap tahunnya yang disebabkan oleh ISPA. Berdasarkan laporan rutin subdit ISPA tahun 2018 didapatkan insiden sebesar 20,06%. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2017 ISPA menjadi penyakit urutan pertama dengan penderita sebanyak 129.552 jiwa dengan kota Pangkalpinang sebanyak 10.625 penderita.
Tujuan: Untuk menganalisis hubungan antara asupan protein, zink dan status gizi terhadap kejadian ISPA pada balita usia 12-59 bulan di RSUD Pangkalpinang.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode studi literaturyang menggunakan referensi-referensi teori dengan cara mengkaji dan menganalisa data-data dari hasil penelitian-penelitian sebelumnya.
Hasil: Asupan protein balita yang menderita ISPA didapatkan rata-rata sebesar 22,87 gram dengan asupan terendah yaitu 6,55 gram dan asupan tertinggi yaitu 44,33 gram. Rata-rata asupan zink sebesar 2,95 mg dengan asupan terendah yaitu 1,5 mg dan asupan tertinggi 6,8 mg. Nilai z-score berdasarkan indikator BB/U dengan rata-rata -1,11 SD, indikator BB/TB yaitu -1,054 SD dan indikator TB/U yaitu -1,42 SD.
Kesimpulan:Terdapat hubungan antara asupan protein, zink dan status gizi (BB/U) dengan kejadian ISPA. Namun tidak terdapat hubungan antara status gizi dengan indikator BB/TB dan TB/U dengan kejadian ISPA.

Kata kunci : Asupan Protein, Asupan Zink, Status Gizi dan ISPA.