Detail Cantuman

HUBUNGAN ASUPAN SERAT DENGAN STATUS GIZI
PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI KOTA
PANGKALPINANG

Anugrah Falendy


Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang


Usia anak adalah usia emas yang menjadi bibit yang menentukan bagi masa depan bangsa. Artinya kualitas SDM generasi muda harus mulai diperhatikan sejak usia anak-anak. Dewasa ini muncul masalah pada anak usia sekolah dasar yaitu terhambatnya pertumbuhan, menurunnya kecerdasan, menurunnya daya tahan tubuh. Hal tersebut disebabkan karena kurangnya pemenuhan gizi yang baik anak usia sekolah dasar. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 didapatkan status gizi anak umur 5-12 tahun menurut indeks massa tubuh/umur (IMT/U) di Indonesia, yaitu prevalensi kurus adalah 11,2%, terdiri dari 4,0% sangat kurus dan 7,2% kurus. Masalah gemuk pada anak di Indonesia juga masih tinggi dengan prevalensi 18,8%, terdiri dari gemuk 10,8% dan sangat gemuk (obesitas) 8,8 %, sedangkan prevalensi pendek yaitu 30,7% (12,3% sangat pendek dan 18,4% pendek (Kemenkes RI, 2013).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan asupan serat dengan status gizi pada anak Sekolah Dasar di Kota Pangkalpinang. Metode yang digunakan yaitu studi literatur pada jurnal tentang hubungan asupan serat dengan status gizi pada anak sekolah dasar.
Hasil yang diperoleh melalui review jurnal adalah rata-rata jumlah konsumsi buah dan sayur 381,36 gram/hari sesuai dengan rekomendasi Pedoman Gizi Seimbang. Frekuensi konsumsi 1x/ hari dan 4-6x/ minggu konsumsi buah dan sayur. Terdapat hubungan yang erat antara asupan serat dengan status gizi anak sekolah dasar, tidak terdapat perbedaan yang signifikan untuk rata-rata indeks massa tubuh dan tinggi badan antara responden laki-laki dengan perempuan
Kesimpulan terdapat hubungan yang erat antara asupan serat dengan status gizi anak sekolah dasar.

Kata Kunci : Asupan Serat, Status Gizi, Studi Literatur