Detail Cantuman

ABSTRAK
HUBUNGAN ASUPAN PROTEIN TERHADAP KEJADIAN
ANEMIA PADA MAHASISWI JURUSAN GIZI
POLTEKKES PANGKALPINANG
TAHUN 2015
Endah Septika
Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang
Endah septika@yahoo.co.id
Anemia lebih dikenal masyarakat sebagai penyakit kurang darah. Perkiraan prevalensi anemia secara global adalah 51% sedangkan di negara berkembang 36% atau kira-kira 1400 juta orang dari perkiraan populasi 3800 juta orang di negara sedang berkembang menderita anemia . Prevalensi tersebut menunjukan bahwa anemia merupakan masalah gizi di dunia terutama di negara berkembang termasuk Indonesia.
Penelitian ini merupakan observasional dilakukan secara cross sectional. Populasi adalah remaja putri usia 18-20 tahun dengan jumlah sampel sebanyak 61 orang. Data yang diteliti meliputi asupan protein dan kejadian anemia pada mahasiswi, data dianalisis secara bivariat dengan uji Spearman Rank
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswi dengan asupan protein kurang sebesar 86,9 % (53 orang) sedangkan mahasiswi dengan asupan protein baik sebesar 13,1 % (8 orang). Mahasiswi yang berstatus anemia sebesar 13,1 % (8 orang) sedangkan mahasiswi yang tidak berstatus anemia sebesar 86,9 % (53 orang). Hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,957 menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara asupan protein dengan kejadian anemia pada mahasiswi.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut perlu diperhatikan asupan makanan khususnya asupan protein karena asupan protein mempunyai peran penting bagi tubuh dan diharapkan juga jumlah sampel dapat diperbanyak dan melakukan penelitian lebih lanjut tentang asupan protein dengan anemia yang berhubungan dengan faktor-faktor lain.
Kata kunci : Asupan protein, anemia, mahasiswi.