Detail Cantuman

Gambaran Perubahan Berat Badan pada Akseptor KB Suntik DMPA di
Klinik Bersalin Tarigan Kota Pangkalpinang Tahun 2015
xx + 52 halaman + 6 tabel + 1 gambar dan 11 lampiran
Kontrasepsi suntik merupakan kontrasepsi yang populer di Indonesia,
salah satunya yaitu Depo Medroksi Progesteron Acetat (DMPA). DMPA
memiliki kelebihan dan kekurangan. Kekurangan dari kontrasepsi suntik DMPA
adalah terganggunya pola haid diantaranya adalah amenorrhea, menoragia dan
muncul bercak (spotting), terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian
pemakaian, permasalahan berat badan. Efek samping kontrasepsi suntik DMPA
yang paling tinggi frekuensinya yaitu permasalahan berat badan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perubahan berat
badan pada akseptor KB suntik DMPA. Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif kuantitatif dengan teknik accidental sampling dengan jumlah sampel 82
orang yang dilaksanakan di Klinik Bersalin Hj, S. Tarigan Kota Pangkalpinang.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden sebagai ibu
rumah tangga yaitu sebanyak 67 orang (81,7%), berumur antara 20-35 tahun
sebanyak 61 orang (74,4%), memiliki 2 anak yaitu sebanyak 34 orang (41,5%)
dan menggunakan KB DMPA selama >1 tahun sebanyak 54 orang (65,9%), 61
responden (74,4%) mengalami peningkatan berat badan, 4 responden (4,9%) tidak
mengalami perubahan dan 17 responden (20,7%) mengalami penurunan berat
badan.
Disarankan kepada tenaga kesehatan untuk dapat memberikan konseling
mengenai efek samping perubahan berat badan pada akseptor KB suntik DMPA
sehingga calon akseptor lebih memahami dan dapat memilih kontrasepsi yang
tepat.
Kata Kunci : Kontrasepsi DMPA, Perubahan Berat Badan