ANALISIS PERBEDAAN ASUPAN ZAT GIZI TERHADAP KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI KELURAHAN KEJAKSAAN KOTA PANGKALPINANG
English
2015
Poltekkes Pangkalpinang : Prodi DIII GIZI Poltekkes Pangkalpinang
ABSTRAK
Analisis Perbedaan Asupan Zat Gizi Terhadap Kejadian Hipertensi Pada Lansia Di Kelurahan Kejaksaan Kota Pangkalpinang
Novitri Iklima Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang Novitri_Iklima@yahoo.com
Prevalensi hipertensi di Indonesia yang didapat sebesar 25,8 persen, di wilayah kota Pangkalpinang ada sekitar 19,54% dari total seluruh penderita hipertensi di Bangka Belitung. Usia merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan terjadinya hipertensi, seiring bertambahnya usia maka tekanan darah juga akan meningkat. Asupan makanan dengan kandungan lemak dan natrium yang tinggi dapat mempengaruhi tinggi rendahnya tekanan darah dalam tubuh sehingga menyebabkan terjadinya hipertensi. Asupan kalium yang meningkat akan menurunkan tekanan darah pada beberapa kasus tertentu. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menilai perbedaan asupan zat gizi terhadap kejadian hipertensi pada lansia.
Rancangan penelitian ini adalah cross sectional dengan jumlah subjek 30 lansia yang berusia ≥50 tahun di Kelurahan Kejaksaan Kota Pangkalpinang, yang diperoleh dengan metode total sampling. Asupan natrium, kalium, lemak, dan serat sebagai variabel independen diperoleh melalui Food Recall 1 x 24 jam selama 5 hari tidak berturut-turut. Data tekanan darah didapatkan dengan menggunakan tensimeter. Data dianalisis menggunakan uji statistik Independent-sample t test untuk data yang terdistribusi normal dan uji statistik Man-Whitney U test untuk data yang tidak terdistribusi normal.
Dari 30 subjek penelitian didapatkan angka kejadian hipertensi sebesar 38,2 %. Nilai median untuk asupan natrium adalah 1300,0 mg, nilai mean asupan kalium adalah 3549,0 mg, nilai mean asupan lemak adalah 41,4 g dan nilai median untuk asupan serat adalah 19,0 g. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan asupan natrium dengan kejadian hipertensi (p=0,000) dan tidak ada perbedaan asupan kalium (p=0,523) lemak (p=0,436) dan serat (p=0,444) dengan kejadian hipertensi. Disarankan untuk rutin mengontrol tekanan darah dan membatasi asupan natrium serta meningkatkan asupan kalium dan serat.
Kata Kunci : hipertensi, asupan zat gizi, lansia
Detail Information
Bagian |
Informasi |
Pernyataan Tanggungjawab |
Novitri Iklima |
Pengarang |
|
Edisi |
|
No. Panggil |
015 IKL 2015 |
Subyek |
|
Klasifikasi |
|
Judul Seri |
|
GMD |
|
Bahasa |
English |
Penerbit |
Prodi DIII GIZI Poltekkes Pangkalpinang |
Tahun Terbit |
2015 |
Tempat Terbit |
Poltekkes Pangkalpinang |
Deskripsi Fisik |
|
Info Detil Spesifik |
Karya Tulis Ilmiah |
Citation
. (2015).
ANALISIS PERBEDAAN ASUPAN ZAT GIZI TERHADAP KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI KELURAHAN KEJAKSAAN KOTA PANGKALPINANG().Poltekkes Pangkalpinang:Prodi DIII GIZI Poltekkes Pangkalpinang
.
ANALISIS PERBEDAAN ASUPAN ZAT GIZI TERHADAP KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI KELURAHAN KEJAKSAAN KOTA PANGKALPINANG().Poltekkes Pangkalpinang:Prodi DIII GIZI Poltekkes Pangkalpinang,2015.
.
ANALISIS PERBEDAAN ASUPAN ZAT GIZI TERHADAP KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI KELURAHAN KEJAKSAAN KOTA PANGKALPINANG().Poltekkes Pangkalpinang:Prodi DIII GIZI Poltekkes Pangkalpinang,2015.
.
ANALISIS PERBEDAAN ASUPAN ZAT GIZI TERHADAP KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI KELURAHAN KEJAKSAAN KOTA PANGKALPINANG().Poltekkes Pangkalpinang:Prodi DIII GIZI Poltekkes Pangkalpinang,2015.