Detail Cantuman

Pengukuran Ketersediaan Obat di Kamar Obat
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang
Wica Carola
13390037
Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang
INTISARI
Ketersediaan obat merupakan salah satu strategi pendukung pelayanan
farmasi dalam memenuhi kebutuhan pasien. Instalasi Farmasi Rumah Sakit
(IFRS) harus melakukan pengelolaan obat dengan baik agar obat yang dibutuhkan
tersedia setiap saat dalam jumlah yang cukup serta memberikan manfaat bagi
pasien dan rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur ketersediaan
obat di kamar obat Instalasi Farmasi RSBT. Penelitian ini bersifat deskriptif
dengan pengambilan data secara retrospektif. Pengambilan sampel menggunakan
metode proportionate random sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian
ini berjumlah 3.468 lembar resep. Alat penelitian yang digunakan adalah resep.
Pengukuran ketersediaan obat dilakukan dengan menghitung perbandingan antara
jumlah item obat yang terlayani dengan jumlah item obat yang diresepkan pada
tiap lembar resep.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata ketersediaan obat pada
tahun 2015 sebesar 96,70%. Posisi tertinggi pada bulan Desember sebesar 97,96%
dan posisi terendah pada bulan September sebesar 94,69%. Hasil ketersediaan
obat di Instalasi Farmasi RSBT didukung oleh 4 fungsi utama dalam pengelolaan
obat yaitu seleksi, pengadaan, pendistribusian, dan penggunaan. Ketersediaan obat
di Instalasi Farmasi RSBT perlu ditingkatkan lagi sehingga mencapai 100%.
Kata kunci: Ketersediaan Obat, Kamar Obat, Instalasi Farmasi Rumah Sakit
Bakti Timah Pangkalpinang