HUBUNGAN ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA SISWA UMUR 16-18 TAHUN DI SMA NEGERI 1 SUNGAILIAT
ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN TERHADAP
KEJADIAN STUNTING PADA SISWA UMUR 16-18 TAHUN DI SMA
NEGERI 1 SUNGAILIAT
Yuliana
Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang
Yuliana_gizi@yahoo.co.id
Berdasarkan Riskesdas 2013, penduduk Indonesia yang mengalami stunting
pada umur 16-18 tahun adalah sebanyak 31,4% dengan rincian sangat pendek 7,5%
dan pendek 23,9%. Sedangkan Di Bangka Belitung, penduduk yang mengalami
kejadian stunting tertinggi di Kabupaten Bangka pada umur 16-18 tahun dengan
prevalensi 41,2% dengan rincian sangat pendek 20,5% dan pendek20,7%. Terjadinya
kejadian stunting sebabkan oleh salah satunya asupan energi dan asupan. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan energi dan protein terhadap
kejadian stunting pada siswa umur 16-18 tahun di SMA Negeri 1 Sungailiat
Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain crosssectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 200 siswa Di SMA Negeri 1
Sungailiat yang diambil dengan menggunakan teknik metode systematic random
sampling. Pengumpulan data asupan dikumpulkan melalui formulir recall 1x24 jam.
Status gizi berdasarkan indek TB/U diukur menggunakan microtoise. uji kendall’s
tau-b digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel.
Hasil penelitian menunjukan sebanyak 66,2% (131 responden) memiliki
status gizi normal dengan status gizi asupan energi kurang, 66% (132 responden)
selanjutnya ada sebanyak 25,3% (50 responden), kebutuhan energi untuk umur 16-18
tahun pada laki-laki 2676 kkal dan untuk perempuan 2126kkal. memiliki status gizi
normal dengan asupan protein kurang 25,5% (51 responden), kebutuhan protein untuk
umur 16-18 tahun pada laki-laki 66 gram dan perempuan 59 gram dari 200 responden
di SMA Negeri 1 Sungailiat. Hasil analisis statistik menunjukkan tidak ada hubungan
yang signifikan antara hubungan asupan energi dan protein dengan kejadian stunting
pada siswa umur 16-18 tahun di SMA Negeri 1 Sungailiat dengan p-value = 0,637
dan 0,421 (p-value > 0,05).
Kata Kunci :Remaja, Asupan Energi dan protein
Detail Information
Bagian |
Informasi |
Pernyataan Tanggungjawab |
Yuliana |
Pengarang |
Yuliana - Personal Name (Pengarang)Ratmawati, S. Gz - Personal Name (Dosen Pembimbing 1)Yuliansyah Saputra, S.Gz - Personal Name (Dosen Pembimbing 2) |
Edisi |
|
No. Panggil |
001 YUL 2016 |
Subyek |
Protein Asupan Energi remaja
|
Klasifikasi |
|
Judul Seri |
|
GMD |
|
Bahasa |
English |
Penerbit |
Prodi DIII Farmasi Poltekkes Pangkalpinang |
Tahun Terbit |
2016 |
Tempat Terbit |
Poltekkes Pangkalpinang |
Deskripsi Fisik |
|
Info Detil Spesifik |
Karya Tulis Ilmiah |
Citation
Yuliana. (2016).
HUBUNGAN ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA SISWA UMUR 16-18 TAHUN DI SMA NEGERI 1 SUNGAILIAT().Poltekkes Pangkalpinang:Prodi DIII Farmasi Poltekkes Pangkalpinang
Yuliana.
HUBUNGAN ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA SISWA UMUR 16-18 TAHUN DI SMA NEGERI 1 SUNGAILIAT().Poltekkes Pangkalpinang:Prodi DIII Farmasi Poltekkes Pangkalpinang,2016.
Yuliana.
HUBUNGAN ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA SISWA UMUR 16-18 TAHUN DI SMA NEGERI 1 SUNGAILIAT().Poltekkes Pangkalpinang:Prodi DIII Farmasi Poltekkes Pangkalpinang,2016.
Yuliana.
HUBUNGAN ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA SISWA UMUR 16-18 TAHUN DI SMA NEGERI 1 SUNGAILIAT().Poltekkes Pangkalpinang:Prodi DIII Farmasi Poltekkes Pangkalpinang,2016.