Detail Cantuman

ABSTRAK
HUBUNGAN KEBIASAAN KONSUMSI MAKANAN
KARIOGENIK DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA
ANAK SDN 15 KOTA PANGKALPINANG
Uci Prihatin
Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang
uciprihatin@yahoo.co.id
Karies gigi merupakan salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut yang
sering terjadi pada anak. Karies gigi adalah penyakit jaringan keras gigi yang
ditandai dengan kerusakan jaringan, dimulai dari permukaan gigi meluas ke arah
pulpa. Mengkonsumsi makanan kariogenik berlebih dapat meningkatkan risiko
keries gigi. Makanan kariogenik adalah makanan yang bersifat banyak
mengandung karbohidrat, lengket dan mudah hancur di dalam mulut. Penelitian
ini bertujuan untuk menilai hubungan antara kebiasaan konsumsi makanan
kariogenik dengan kejadian karies gigi pada anak SDN 15 Kota Pangkalpinang.
Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik, dengan
pendekatan cross sectional. Sampel diambil dengan teknik total sampling yang
berjumlah 237 responden. Data yang dikumpulkan meliputi tingkat karies gigi
menggunakan indeks DMF-T dan kebiasaan konsumsi makanan kariogenik
diperoleh dengan menggunakan Food Frequency Questionnaires (FFQ). Analisis
data menggunakan uji kolerasi Kendall’s Tau.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat karies gigi sedang (24,9%) dengan
rata-rata indeks DMF-T 3,4. Frekuensi konsumsi makanan kariogenik tergolong
sering (65,4%). Hasil uji kolerasi menunjukkan bahwa ada hubungan antara
kebiasaan konsumsi makanan kariogenik dengan kejadian karies gigi (p value=
0,000 ; r= -0,306).
Disarankan kepada pihak sekolah dapat mengurangi jenis jajanan kariogenik
seperti roti, makanan ringan/krispy dan permen serta dapat melakukan upaya
promotif dan preventif seperti penyuluhan kejadian karies gigi yang disebabkan
oleh konsumsi makanan kariogenik dan kebiasaan menggosok gigi melalui
program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS).
Kata Kunci : Makanan Kariogenik, Karies Gigi dan Anak SD