GAMBARAN ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA MURID SD NEGERI 1 SUNGAISELAN KABUPATEN BANGKA TENGAH
ABSTRAK
GAMBARAN ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN DENGAN KEJADIAN
STUNTING PADA MURID SD NEGERI 1 SUNGAISELAN
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Devita Anggraeny
Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang
Anggraeny.devi@yahoo.com
Stunting pada anak sekolah merupakan manifestasi dari stunting pada masa balita
yang mengalami kegagalan dalam tumbuh kejar (catch up growth). Beberapa faktor yang
mempengaruhi terjadinya stunting, salah satunya adalah aspek konsumsi pangan dan
morbiditas sebagai faktor penyebab langsung. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2013,
Prevalensi stunting pada anak usia sekolah sebesar 35,6% pada tahun 2010 dan 30,7%
pada tahun 2013 (12,3% sangat pendek dan 18,4% pendek). Kabupaten Bangka Tengah
memiliki persentase status gizi menurut indikator TB/U usia 5-12 tahun pada urutan
tertinggi kedua sangat pendek. Pravalensi pendek sebesar 32,4% terdiri dari (14,3%
sangat pendek dan pendek 18,1%). Penelitian ini bertujuan Mendeskripsikan asupan
energi dan protein dengan kejadian stunting pada murid SD Negeri 1 Sungaiselan
Kabupaten Bangka Tengah.
Jenis penelitian ini adalah penelitian survei deskriptif. Jumlah sampel dalam
penelitian ini sebanyak 92 orang siswa-siswi kelas IV A, IV B, dan V di SD Negeri 1
Sungaiselan dengan menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data melalui
formulir food recall 3x24 jam dan pengukuran status gizi menggunakan microtois dan
kuesioner untuk mengetahui identitas responden.
Hasil penelitian menujukkan bahwa dari 92 responden memiliki status gizi TB/U
dengan nilai tertinggi adalah status gizi normal sebanyak 50,6% (46 responden) dan
asupan energi responden terbanyak dengan kategori cukup yaitu 96,7% (89 responden)
sedangkan asupan protein terbanyak dengan kategori cukup yaitu 73,9% (68 responden).
Jadi hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kejadian stunting pada murid SD
Negeri 1 Sungaiselan yaitu 48,9% terdiri dari pendek 40,2% (37 responden) dan
sangat pendek 8,7% (8 responden) terjadi masalah karena nilai ini lebih tinggi
berdasarkan wilayah lain. Disarankan untuk pihak sekolah agar mengadakan
kegiatan promosi kesehatan dan gizi anak sekolah secara rutin, seperti melakukan
pemantauan status gizi serta melakukan penyuluhan melalui Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) yang berkerja sama dengan pihak puskesmas.
Kata Kunci : Asupan Energi, Protein, dan Kejadian Stunting
Detail Information
Bagian |
Informasi |
Pernyataan Tanggungjawab |
Devita Anggraeny |
Pengarang |
Devita Anggraeny - Personal Name (Pengarang)Ratmawati, S.Gz - Personal Name (Dosen Pembimbing 1)Ade Devriany, SKM, M.Kes - Personal Name (Dosen Pembimbing 2) |
Edisi |
|
No. Panggil |
025 ANG 2016 |
Subyek |
Kejadian Stunting Protein Asupan Energi
|
Klasifikasi |
|
Judul Seri |
|
GMD |
|
Bahasa |
English |
Penerbit |
Prodi DIII GIZI Poltekkes Pangkalpinang |
Tahun Terbit |
2016 |
Tempat Terbit |
Poltekkes Pangkalpinang |
Deskripsi Fisik |
|
Info Detil Spesifik |
Karya Tulis Ilmiah |
Citation
Devita Anggraeny. (2016).
GAMBARAN ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA MURID SD NEGERI 1 SUNGAISELAN KABUPATEN BANGKA TENGAH().Poltekkes Pangkalpinang:Prodi DIII GIZI Poltekkes Pangkalpinang
Devita Anggraeny.
GAMBARAN ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA MURID SD NEGERI 1 SUNGAISELAN KABUPATEN BANGKA TENGAH().Poltekkes Pangkalpinang:Prodi DIII GIZI Poltekkes Pangkalpinang,2016.
Devita Anggraeny.
GAMBARAN ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA MURID SD NEGERI 1 SUNGAISELAN KABUPATEN BANGKA TENGAH().Poltekkes Pangkalpinang:Prodi DIII GIZI Poltekkes Pangkalpinang,2016.
Devita Anggraeny.
GAMBARAN ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA MURID SD NEGERI 1 SUNGAISELAN KABUPATEN BANGKA TENGAH().Poltekkes Pangkalpinang:Prodi DIII GIZI Poltekkes Pangkalpinang,2016.