HUBUNGAN ASUPAN SERAT DENGAN KEJADIAN DISLIPIDEMIA PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RSUD DEPATI HAMZAH KOTA PANGKALPINANG
ABSTRAK
HUBUNGAN ASUPAN SERAT DENGAN KEJADIAN
DISLIPIDEMIA PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RSUD DEPATI
HAMZAH KOTA PANGKALPINANG
Gina Rhoudatul Husnia
Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang
Gina_husnia@yahoo.com
Globalisasi yang terjadi beberapa tahun terakhir mengakibatkan terjadinya
berbagai perubahan dalam kehidupan. Salah satu hal yang mengalami perubahan yang
menonjol ialah perubahan gaya hidup dalam masyarakat. Perubahan gaya hidup
merupakan salah satu faktor terjadinya pergeseran pola penyakit dari penyakit menular
menjadi penyakit tidak menular (PTM) atau penyakit degeneratif. Beberapa penyakit
yang termasuk dalam penyakit degeneratif antara lain penyakit kardiovaskuler
(dislipidemia). Berdasarkan data WHO 2011 di dalam mortality country fact sheet
menunjukkan bahwa 30% kematian disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler dengan
jumlah 17 juta kematian pada tahun 2011, yaitu 7 juta orang dengan penyakit jantung dan
6,2 juta orang dengan penyakit stroke. Penyebab utama penyakit kardiovaskuler adalah
adanya manifestasi aterosklerosis di pembuluh darah koroner dengan salah satu faktor
risiko utamanya adalah dislipidemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi
hubungan asupan serat dengan kejadian dislipidemia pada pasien rawat jalan di RSUD
Depati Hamzah Kota Pangkalpinang.
Jenis penelitian ini adalah cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini
adalah sebanyak 104 pasien rawat jalan di RSUD Depati Hamzah Kota Pangkalpinang
dengan menggunakan teknik random sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui
wawancara dengan menggunakan kuesioner. Jenis data yang dikumpulkan adalah data
primer dan data sekunder. Data primer meliputi nama, umur, jenis kelamin dan asupan zat
gizi (karbohidrat, protein, lemak, serat) asupan yang diperoleh melalui wawancara
dengan menggunakan Semi Quantitative-Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ).
Sedangkan data sekunder meliputi, data pasien dislipidemia dan tidak dislipidemia
berdasarkan catatan rekam medis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 104 responden terdapat 22.1% (23
orang) yang memiliki asupan serat cukup dan terdapat 77.9% (81 orang) yang memiliki
asupan serat kurang. Berdasarkan uji statistic Chi-Square Ada hubungan yang signifikan
antara asupan serat dengan kejadian dislipidemia pada pasien rawat jalan di RSUD Depati
Hamzah Kota Pangkalpinang dengan (p value<0.05dan OR 0.029). Risiko kejadian
dislipidemia 0.029 kali lebih besar pada orang dengan asupan serat kurang dibandingkan
dengan orang yang asupan serat cukup. Oleh karena itu dianjurkan untuk menerapkan
pola makan dengan gizi seimbang yaitu dengan sering konsumsi makanan sumber serat
untuk menurunkan kadar kolesterol sehingga risiko dislipidemia dapat menurun.
Kata kunci : Asupan Serat, Dislipidemia
Detail Information
Citation
Gina Rhoudatul Husnia. (2016).
HUBUNGAN ASUPAN SERAT DENGAN KEJADIAN DISLIPIDEMIA PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RSUD DEPATI HAMZAH KOTA PANGKALPINANG().Poltekkes Pangkalpinang:Prodi DIII GIZI Poltekkes Pangkalpinang
Gina Rhoudatul Husnia.
HUBUNGAN ASUPAN SERAT DENGAN KEJADIAN DISLIPIDEMIA PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RSUD DEPATI HAMZAH KOTA PANGKALPINANG().Poltekkes Pangkalpinang:Prodi DIII GIZI Poltekkes Pangkalpinang,2016.
Gina Rhoudatul Husnia.
HUBUNGAN ASUPAN SERAT DENGAN KEJADIAN DISLIPIDEMIA PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RSUD DEPATI HAMZAH KOTA PANGKALPINANG().Poltekkes Pangkalpinang:Prodi DIII GIZI Poltekkes Pangkalpinang,2016.
Gina Rhoudatul Husnia.
HUBUNGAN ASUPAN SERAT DENGAN KEJADIAN DISLIPIDEMIA PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RSUD DEPATI HAMZAH KOTA PANGKALPINANG().Poltekkes Pangkalpinang:Prodi DIII GIZI Poltekkes Pangkalpinang,2016.